Selalu menarik untuk disimak penemuan-penemuan manusia yang berhubungan dengan masa lalu terutama untuk menggambarkan peradaban dunia jauh sebelum masa modern sekarang ini. Di Cambridgeshire Fens, Inggris, ditemukan sisa-sisa komunitas peradaban yang diperkirakan eksis pada masa perunggu 3.000 tahun yang lalu. Situs purba yang diberi nama Must Farm oleh arkeologis yang menemukannya ini disebut sebagai situs yang padat populasinya karena ditemukan banyak tulang hewan, sisa-sisa kayu, dan juga pecahan-pecahan pot.
Penggalian arkeologi yang fenomenal
Penggalian situs purba ini dilakukan selama kurang lebih 10 bulan dan para arkeologi yang terlibat dalam eksvakasi ini menunjukkan antusias yang luar biasa. Bagaimana tidak? Penggalian arkeologi untuk situs-situs purba sebagian besar sangat sulit untuk menemukan petunjuk-petunjuk lebih dari pecahan-pecahan perkakas, sisa-sisa jejak organisme yang pernah hidup, dan dari petunjuk yang minim arkeologi harus bisa menginterpretasikannya menjadi sebuah penjelasan yang kronologis. Tetapi yang ditemukan di Cambridge ini melebihi ekspektasi dengan banyak ditemukannya pecahan perkakas, produk tekstil, kayu-kayu kuno, dan juga material logam. Manajer situs tersebut, Mark Knight dari Cambridge Archaelogical Unit menyatakan penemuan ini adalah rupa yang sesungguhnya dari masa yang hilang pada jaman perunggu.
Fakta-fakta mengenai Must Farm
Dari sisa-sisa peradaban purba yang ditemukan di situs tersebut, para arkeologis menyimpulkan beberapa hal mengenai masa tersebut. Must Farm adalah sebuah komunitas kecil yang hidup di pinggir sungai dengan populasi kurang lebih 30 orang. Tempat tinggal yang digunakan berupa rumah kayu berbentuk bulat di atas panggung yang lebih tinggi dari sungai, jumlahnya sekitar 9 atau 10 rumah. Must Farm hancur ribuan tahun yang lalu karena erupsi gunung berapi yang menghancurkan rumah-rumah dan sisa-sisanya terhanyut oleh air sungai. Para arkeologis yang menemukan sisa-sia Must Farm ini sangat senang karena jejak peradaban yang hancur ini masih terlihat segar.
