Salah satu surat kabar Inggris, yaitu The Guardian baru saja membocorkan sebuah buku pedoman yang berisi berbagai macam aturan mengenai konten apa yang dilarang dan diperbolehkan untuk tayang dalam website media sosial mereka. Aturan ini sebenarnya merupakan sebuah pedoman bagi para Moderator Facebook yang bekerja untuk mereview ribuan bahkan jutaan konten yang dilaporkan oleh pengguna karena berbagai macam alasan, salah satunya mengenai konten kekerasan terhadap anak.
Dalam pedoman tersebut, Facebook rupanya tetap memperbolehkan konten foto yang mengandung kekerasan terhadap anak asalkan tidak terdapat unsur ‘pelecehan seksual’, misalnya penggambaran bullying dan konten tersebut hanya akan dihapus jika memang dianggap terlalu ‘sadis’.
Tidak hanya itu, bahkan Facebook tetap mengijinkan untuk pengguna memposting konten kekejaman terhadap binatang serta video berbau ‘melukai diri sendiri’. Tentunya Facebook memiliki alasan tersendiri mengapa pihak mereka tetap memperbolehkan hal-hal tersebut tayang pada halaman media sosial mereka. Namun rupanya hal ini dianggap terlalu “mengkhawatirkan” bagi beberapa orang dan salah satunya adalah mereka yang berada di Badan Perlindungan Anak.
Salah satu pembicara dari Badan tersebut mengatakan tugas Facebook serta perusahaan media sosial lainnya adalah melindungi anak-anak di situs mereka. Dan jika mereka gagal melakukan hal tersebut maka sebaiknya mereka dikenai denda. Rupanya Badan tersebut menganggap bahwa pedoman moderasi konten yang diberikan kurang bisa melindungi keselamatan anak-anak melalui situs mereka.
Sumber: TechCrunch