Seluruh rakyat Indonesia pasti sangat mengenal sosok wanita tangguh yaitu Ibu Susi Pudjiastuti. Saking hebatnya, namanya dikenal hingga seluruh penjuru negara. Mulai populer sejak menjabat sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan Indonesia, terlebih dengan aksi heroik ketika melawan para pencuri ikan di laut kita. Ya, Ibu Susi berani membantai, meledakkan dan membakar habis-habisan kapal-kapal asing yang berani melintasi batas teretorial negara di wilayah perairan. Incarannya tentu saja nelayan atau warga asing yang berniat mencuri kekayaan alam Indonesia. Tindakannya langsung menuai pro dan juga kontra, serta mendapatkan perhatian sekaligus dukungan penuh oleh dunia. Selain hebat dalam melindungi laut negara kita, Ibu Susi Pudjiastuti juga sangat populer dengan kisah bisnisnya. Ia tergolong sebagai salah seorang pebisnis wanita terkaya karena memiliki maskapai penerbangan sendiri.

Lulusan SMP tapi Berani Ambil Resiko

Susi Pudjiastuti lahir dari keluarga yang cukup berpunya. Orang tuanya merupakan saudagar dan pebisnis hewan ternak seperti sapi dan kerbau. Namun saat duduk di bangku SMA, ia memutuskan untuk keluar dan mencoba berbisnis di bidang perikanan. Ia pun nekat dengan menjual beberapa perhiasan untuk modal pertamanya yaiti sebesar 750.000 rupiah. Ibu Susi mengambil ikan di tempat pelelangan dan disetorkan ke beberapa restoran serta rumah makan seafood dekat Pangandaran. Sekitar satu tahunan, usaha tersebut makin berkembang pesat, permintaan akan ikan-ikan segar sangat besar, salah satunya seperti lobster. Akhirnya dengan susah payah ia berusaha mencari pemasok lobster dan ikan lainnya dari seluruh daerah di Indonesia. Ia pun berusaha menawarkan dagangan ke berbagai daerah seperti Jakarta dan sebagainya.

Masalah terjadi pada proses pengiriman, dimana ikan dan lobster tidak bisa bertahan lama karena minimnya sarana transportasi yang cepat, seperti melalui udara. Akibatnya ikan-ikan tersebut tidak segar lagi ketika sampai pada tujuan. Hal ini membuat Susi Pudjiastuti berniat membeli pesawatnya sendiri sehingga tidak perlu lagi bergantung pada maskapai penerbangan lain. Ia mencari modal dan sempat ditolak juga oleh beberapa bank karena tidak mau memberikan pinjaman. Pada akhirnya, ia mendapatkan modal dari bank sebesar 47 milyar rupiah. Uang tersebut digunakan untuk membangun bandara kecil dan membeli dua buah pesawat Cessna bekas untuk keperluan perdagangan ikan. Beruntungnya lagi, suami Ibu Susi merupakan pilot pesawat berasal dari Jerman sehingga sangat mendukung keputusan mendirikan maskapai penerbangan sendiri.

See also  Resign Bukan Akhir Dunia ! Bagi Mantan Insinyur Amazone Ini, Justru Sebaliknya

Mendirikan Susi Air

Produk bisnis perikanan Ibu Susi bisa dikirim dengan lancar. Dengan menggunakan pesawatnya sendiri maka ikan dan lobster bisa tetap awet, kondisinya segar ketika sampai di tempat tujuan. Karena makin sukses, akhirnya ia memutuskan untuk mengembangkan maskapai penerbangannya sendiri dengan nama Susi Air. Jasa angkutan udara yang dikhususkan mengangkut hasil perikanan dan perdagangan. Namun terkadang maskapai Susi Air juga dipakai untuk mengangkut penumpang.

Pada masa jabatan Presiden Joko Widodo, Ibu Susi Pudjiastuti diangkat menjadi Menteri Perikanan dan Kelautan Indonesia. Memang kebanyakan posisi menteri dipegang oleh orang-orang berpendidikan tinggi. Namun karena Ibu Susi memiliki pengalaman serta pengetahuan lebih di bidang perikanan maka ia diberikan tanggung jawab tersebut. Dari sini kita bisa belajar kalau dengan usaha dan kemauan gigih maka cita-cita apapun bisa diraih. Meskipun memiliki keterbatasan dan kekurangan tapi jangan anggap hal tersebut sebagai penghalang melainkan cambukan penyemangat. Susi Pudjiastuti telah mengajarkan bagaimana menjadi pribadi yang mau ambil resiko besar demi tercapainya keinginan yang besar pula.