Ada 17 pemuda Indonesia yang masuk dalam jajaran “30 Under 30 Asia”, dilansir dari Majalah Forbes. Di dalamnya, terdapat wirausahawan, inovator dan pemimpin muda yang berusia sekitar 30 tahun di wilayah Asia. Ke-30 pemuda ini dianggap sebagai pengusaha andal, pemimpin yang menjanjikan dan mempunya kualifikasi yang baik. Satu di antara belasan pemuda tersebut adalah Benny Fajarai, pendiri kreavi dan co-founder serta CEO qlapa.com. Seperti apa kisah pemuda asal Pontianak tersebut dalam merintis karirnya?
Tertarik Dengan Dunia Teknologi Sejak Remaja
Prestasi yang diraih Benny memang sangat membanggakan, terutama bagi orang tua dan seluruh anggota keluarganya. Sebab, mereka tahu bahwa pemuda tersebut telah tertarik dengan dunia IT sejak memasuki SMP. Bahkan, dulunya ia pernah bekerja sebagai penjaga warnet di dekat rumahnya di kawasan Perdana. Menurut sang kakak, bakatnya kreatifnya sudah terlihat sejak kecil dan dulu bercita-cita menjadi dokter. Namun, karena pertimbangan biasanya, akhirnya keluarga mempertimbangkan bakat yang dimiliki Benny, yaitu di bidang IT. Dari situ, ia akhirnya mendapat beasiswa dari Binus.
Ketika berkuliah di Bina Nusantara Jakarta, Benny sudah bermimpi untuk menjadi enterpreneur di bidang teknologi. Setelah lulus, ia merintiskreavi.com, yaitu situs jejaring sosial untuk para desainer di Indonesia. Melalui kreavi, Benny berhasil mengajak 30 ribu desainer untuk bergabung di media sosial buatannya dan memamerkan karya-karya mereka.
Pemuda yang lahir pada 27 April 1990 ini kemudian menjual kreavi guna menggapai mimpi yang lebih besar, yakni dengan melanjutkan bisnis kerajinan tangan. Benny berharap dapat berkontribusi pada pengrajin serta produk lokal supaya bisa dikenal oleh masyarakat pribumi maupun mancanegara melalui qlapa.com.
Lahirnya Qlapa.com
Ide membuat situs qlapa.com muncul pertama kali ketika dirinya berkunjung ke Bali. Saat itu, ia pergi ke pasar seni dan melihat berbagai kerajinan yang menarik. Turis dari luar negeri pun tertarik dan tak segan-segan memborongnya. Benny pun melakukan riset dan hasilnya, kerajinan tangan dari Indonesia itu sangat besar. Konsumsi rumah tangga dan ekspornya mencapai puluhan hingga raturan triliun. Bahkan ia menemukan fakta bahwa kerajinan tangan berada di urutan ketiga industri kreatif terbesar setelah makanan dan fashion.
Benny pun menyadari bahwa kerajinan tangan memiliki potensi yang besar bagi negara kita. Walaupun belum seterkenal fashion dan elektronik, tapi melihat fakta tersebut kerajinan Indonesia lebih diakui di mata masyarakat Internasional. Akhirnya, ia memutuskan untuk membuat qlapa.com sebagai tempat berkumpulnya para pengrajin untuk memasarkan produk mereka. Situs tersebut dilaunching pada 1 November 2015 dan selama perjalanannya, banyak tantangan yang dihadapi oleh Benny. Selama perjalanan bisnisnya, Benny telah memperkerjakan 30 orang, mulai dari bagian marketing, operasiona dan development. Sama halnya dengan Benny, usia mereka masih belia.