Siapa yang tidak tahu Bukalapak? Startup yang lahir dari putra bangsa bernama Achmad Zaky ini telah sukses memberdayakan UKM Indonesia dengan menjual produk-produknya secara online. Ada lebih dari 150 ribu pelapak, 25 ribu seller dan 60 ribu user yang telah bergabung. Itu membuat Bukalapak menjadi online marketplace terbesar di Indonesia dan paling berkembang di Asia Tenggara saat ini. Bagaimana cerita sukses Ahmad Zaky mendirikan Bukalapak hingga menjadi marketplace yang sangat diperhitungkan seperti sekarang?

Biografi Singkat Achmad Zaky

Achmad Zaky adalah seorang pria yang lahir di Sragen, 24 Agustus 1986. Ia merupakan lulusan Teknik Informatika dari ITB (Institut Teknologi Bandung) pada tahun 2004. Zaky tertarik dengan dunia teknologi setelah diberi sebuah komputer dan buku tentang pemrograman oleh pamannya. Hingga di bangku SMA, Zaky mewakili sekolahnya, SMA Negeri 1 Solo, meraih kejuaraan di ajang Olimpiade Sains Nasional bidang komputer. Selama kuliah, Zaky juga menjuarai berbagai kompetisi dan akhirnya mendapat beasiswa untuk belajar di Oregon State University dari pemerintah Amerika Serikat pada tahun 2008.

Berdirinya Bukalapak

Setelah lulus kuliah, Zaky mendirikan Suitmedia, perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi teknologi. Bermula dari keresahannya yang ingin mempertemukan para seller dan buyer melalui situs online marketplace secara aman, Zaky bersama Nugroho (salah satu pendiri Bukalapak) memutuskan untuk membuat Bukalapak dan mengelolanya hingga saat ini.

Awalnya, hanya ada tiga orang yang terlibat di proyek startup ini, 1 orang sebagai staff, 1 orangnya lagi bantu-bantu dan Zaky sendiri mengajak orang-orang untuk bergabung di Bukalapak. Itu merupakan pekerjaan yang sulit, mengingat banyak orang yang menolak untuk berjualan di sana, walaupun tidak dipungut biaya. Bahkan, ia sempat turun langsung untuk menawari orang-orang yang berjualan di mall supaya membuka lapak di E-commerce tersebut. Dari Facebook, ia berhasil mendapatkan 100 orang perhari untuk berjualan di Bukalapak.

See also  Saking Cintanya dengan Indonesia, Kevin Aluwi Pilih Bisnis Ojek Ketimbang Gaji Dollar Amerika!

Meskipun sering menghadapi penolakan, Zaky tidak putus asa. Tanpa rasa gentar, ia terus meyakinkan pengusaha dan UKM yang takut akan penipuan dengan cara mengedukasi mereka melalui Twitter. Selang berapa lama, akhirnya mereka mau menerima tawaran Zaky, terutama yang penghasilannya dari toko fisik tidak begitu besar. Harapan mereka hanya bisa berjualan di internet melalui Bukalapak dan memperoleh omzet dari sana.

Sumber Dana

Bukalapak dikelola dari dompet pribadi para pendirinya pada awal terbentuk. Sejalan dengan pertumbuhannya, jumlah transaksi yang terjadi di Bukalapak semakin meningkat. Bahkan, dalam sehari bisa mencapai angka 5 milyar. Saat itu mereka senang bisa membantu para pengusaha, meskipun belum meraih keuntungan. Penghasilan dari Suitmedia pun digunakan untuk mengelola Bukalapak.

Hingga akhirnya, mulai ada investor yang tertarik untuk menanam dananya di Bukalapak. Dengan adanya investor-investor tersebut, Zaky bisa mengembangkan Bukalapak dan mewujudkan tujuannya untuk memajukan UMKM di Indonesia.