Seorang juru bicara Twitter mengatakan kepada FoxNews.com dalam emailnya bahwa kebijakan perusahaan telah melarang twit bernada ancaman, pelecehan, dan kebencian yang membahayakan. Akun-akun yang melanggar kebijakan tersebut akan ditindak serius. Twitter yang minggu ini juga telah meluncurkan alat pengguna untuk meredam kata-kata bernada kebencian telah menangguhkan beberapa akun terkemuka yang berasosiasi dengan gerakan alt-right.

Gerakan alt-right atau kependekan dari gerakan Alternative Right adalah istilah yang kebanyakan digunakan oleh para kelompok individual atau organisasi yang tidak terafiliasi yang menolak konservatisme mainstream. Para pengkritik menuduh bahwa kelompok-kelompok tersebut mempromosikan identitas putih yang bersebrangan dengan multikulturalisme dan mereka rasis karena berusaha sekuat tenaga mempertahankan nilai-nilai barat.

Richard Spencer Ketua Institut Kebijakan Nasional yang juga seorang pemikir nasionalis mengatakan dalam sebuah interview bahwa akun Twitter pribadinya dan institut-nya telah ditangguhkan oleh Twitter minggu ini tanpa pemberitahuan. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah berkata-kata bernada kekerasan dan akhir-akhir ini ia belum menulis twit apapun yang mungkin akan memancing penangguhan. Ia mengatakan bahwa penangguhan tersebut adalah serangan terkoordinasi terhadap pengguna Twitter dengan sudut pandang tertentu. Orang-orang dengan akun bernama Ricky Vaughn, John Rivers, dan Pax Dickinson juga telah ditangguhkan hari Kamis lalu. Akun bernama Paul Town juga ditangguhkan walaupun dalam emailnya, ia mengatakan kepada The Associated Press bahwa Twitter feed-nya adalah gabungan dari satire dan tampilan seni yang telah dianggap dengan salah sebagai bentuk dari alt-right.

sumber : FoxNews

See also  Twitter Uji Coba Interface Baru Untuk Aplikasi iOS dan Android