Para petani seringkali mengalami kesulitan saat harus memperkirakan berapa banyak hasil yang dapat dipanen secara tepat. Terutama untuk tanaman yang bernilai tinggi seperti anggur dan almond, hal tersebut sangatlah penting. Biasanya petani akan mengharapkan sekitar dua puluh sampai empat puluh persen hasil yang dapat dipanen, meskipun perkiraan tersebut juga sering kali tidak tepat.

CEO dan pendiri Vinsight bernama Megan Nunes yang besar dalam bisnis pertanian tidak dapat menerima hal tersebut. Setelah beberapa tahun bergelut dalam industri satelit sebagai karirnya, Megan membawa pengetahuannya pulang ke basis paling awal dari kehidupannya tersebut. Perusahaan yang Ia dirikan sekarang menawarkan software peramalan dan data analisa untuk para petani yang menanam tanaman apapun kecuali gandum, jagung, dan kedelai.

Saat ini software yang dibuat oleh Vinsight tersebut sudah digunakan oleh salah satu pembuat anggur terbesar di dunia serta produsen almond terbesar nomor dua di dunia yang tidak mau disebutkan namanya.

Dalam membuat software tersebut, Vinsight tidak memasang alat sensor apapun di pertanian, namun mereka mengandalkan data yang didapatkan dari para petani, data pemerintah, dan dari sumber-sumber data lain yang terpercaya. Mereka menggunakan agregat untuk dapat menganalisa data tersebut sehingga dapat mengetahui apakah panen akan menghasilkan jumlah yang optimum atau tidak. Dengan error yang hanya sebesar sepuluh persen, prediksi yang dihasilkan tiga kali jauh lebih baik dari standard industri.

sumber: Techcrunch

See also  Google Berpartner dengan Adobe untuk Meluncurkan Font CJK Baru