Kecelakaan-kecelakaan yang terjadi di jalan raya biasanya disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya karena bermain ponsel saat berkendara. Tidak hanya di Amerika saja sebetulnya, di Indonesia sendiri juga bermain ponsel sering membuat orang ‘gagal fokus’ untuk mengemudi sehingga menyebabkan kecelakaan dan hal inilah yang juga dirasakan oleh Negara super power itu.
Pemerintahan Amerika baru-baru ini sedang mengusahakan agar aktivitas bermain ponsel sambil mengemudi kendaraan dikurangi. Caranya adalah dengan sebuah mode mengemudi aman atau yang di sana dikenal sebagai driving-safe mode. Mode ini akan disetel pada smartphone untuk memblokir segala macam aplikasi di ponsel pintar (kecuali untuk navigasi dan aplikasi musik) yang dapat membuat pengemudi kehilangan fokus.
Pedoman ini telah disuarakan oleh US National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) dan mereka berharap agar para pembuat smartphone bersedia secara sukarela untuk memblokir layanan serta aplikasi yang ada. Seperti dituliskan pada situs New York Times yang mewawancarai Sekretaris Transportasi Amerika, yaitu Anthony Foxx, mengatakan bahwa saat ini smartphone tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi saja, tetapi juga untuk hal-hal lainnya yang dapat membuat para pengemudi kehilangan konsentrasi saat berkendara sehingga menyebabkan kecelakaan sampai berakibat kematian.
Pihak pemerintah berharap bahwa perusahaan-perusahaan kenamaan besar seperti Samsung, Apple, dan manufaktur smartphone lainnya mau mengadopsi pedoman ini di masa mendatang untuk produk-produk terbaru mereka. Beberapa aplikasi atau fitur yang diblokir misalnya, e-mail atau aplikasi pesan, media sosial, video, penelusuran website, pemakaian keyboard untuk aktivitas komunikasi, dan lain sebagainya.
Rupanya mode ini juga sama halnya yang digunakan pada saat kita naik pesawat terbang, yaitu ‘airplane mode’. Biasanya ketika kita berada di dalam pesawat, penggunaan smartphone ataupun perangkat lain yang setara sebagai radio komunikasi dilarang. Namun, yang lebih hebatnya, diharapkan mode berkendara ini memiliki fitur yang mampu membedakan antara pengemudi dengan penumpang sehingga larangan-larangan tersebut hanya berlaku bagi pengemudi.
Memang benar mode seperti ini sudah ada di beberapa produk smartphone, contohnya seperti kepunyaan Samsung. Tetapi, mode ini baru akan aktif ketika pengguna memang menginginkan untuk menghidupkannya. Oleh sebab itu, pemerintah Amerika berharap bahwa perusahaan teknologi melakukan tindakan nyata untuk menemukan solusi agar melarang pengemudi bermain smarphone sehingga kehilangan fokus.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia sendiri?
sumber : the guardian