Bagus dan mudah untuk digunakan, itulah kunci kesuksesan Instagram stories. Menurut banyak analisator, dan selebriti media sosial mereka telah menyaksikan penurunan dalam penggunaan Snapchat stories semenjak peluncuran Instagram stories pada 2 agustus silam. Kebanyakan penurunan dialami oleh jumlah pengguna yang menonton video di Snapchat stories sebesar 15 sampai 40 persen. Selain itu penurunan juga terjadi pada seberapa sering pengguna mempost video baru di Snapchat stories. Sementara itu Instagram stories terus mengalami kenaikan jumlah pengguna yang menonton video serta jumlah pengguna yang memfollow para selebriti juga meningkat dengan cepat.

Snapchat Stories vs Instagram Stories

Suksesnya Instagram stories serta penurunan penggunaan Snapchat stories yang banyak dikemukakan oleh berbagai sumber serta kerja keras Facebook dalam bersaing dengan perusahaan startup tersebut digadang-gadang dapat memberikan masalah pada IPO Snapchat yang akan diluncurkan pada bulan Maret mendatang. Namun sampai sekarang Snapchat sendiri enggan untuk berkomentar tentang hal ini.

Banyak sekali laporan industri yang menyajikan bukti anekdoktal mengenai Instagram yang berhasil mencuri pengguna Snapchat. Anda dapat melihatnya di beberapa berita online serta dari penggunaan langsung serta perhitungan view di aplikasi itu sendiri.

Sepertinya Facebook sudah berhasil menemukan cara untuk menantang Snapchat setelah banyak cara gagal dilakukan semenjang Snapchat menolak tawaran akuisisi dari Facebook di tahun 2012 silam. Flash, Slingshot, Poke dan Bolt semuanya gagal menjadi aplikasi mandiri, sementara menanamkan fitur terbaik Snapchat di Facebook juga tidak membuahkan hasil yang signifikan.

Tetapi dengan menaruh clone dari tampak depan dan atas dari Snapchat ke halaman feed Instagram akhirnya aplikasi saudara dari Facebook ini berhasil membuat versi mereka lebih baik dan lebih mudah digunakan dari yang original.

See also  Media Sosial Mampu Merubah Perempuan Ini Menjadi Sosok Model Ternama

Seiring dengan kesuksesan Instagram stories, sekarang Facebook sedang mengetes fitur clone dari Snapchat di aplikasi utamanya dengan tajuk Facebook stories, serta di aplikasi chat mereka dengan tajuk WhatsApp status serta Messenger Day.

Pencinta Snapchat mengexport serta mempost cerita mereka ke Instagram untuk meraih lebih banyak pemirsa. Bahkan mereka yang baru saja mulai menggunakan Snapchat stories merasa bahwa Instagram stories lebih mudah dilihat dan dishare karena mereka lebih terbiasa menggunakan aplikasi Instagram serta sudah memiliki lebih banyak follower. Sedangkan mereka yang belum pernah menggunakan Snapchat stories namun merasa penasaran dengan fitur stories tersebut merasa Instagram stories sudah cukup memuaskan rasa penasaran mereka sehingga tidak merasa perlu untuk menggunakan aplikasi Snapchat itu sendiri.

Yang terakhir ini akan benar-benar mengancam IPO dari Snap Inc yang menaungi Snapchat. Kita sudah melihat bagaimana Instagram telah mengambil alih pengguna Snapchat serta mengurangi jumlah stories itu sendiri padahal jumlah tayangan stories itulah yang menghasilkan pendapatan iklan yang sangat dibutuhkan oleh Snapchat untuk bertahan. Padahal yang dibutuhkan oleh wallstreet adalah potensi pertumbuhan itu sendiri. Media sosial yang membutuhkan iklan untuk bertahan perlu jumlah pengguna besar yang biasanya berasal dari dominasi internasional.

Tentunya hal tersebut akan sulit dilakukan jika Facebook, Instagram, WhatsApp dan Messenger semuanya membawa fitur stories ke negara-negara dimana Snapchat belum memiliki banyak pengguna.

Dengan adanya ancaman tersebut sepertinya IPO Snapchat perlu memberikan pandangan baru. Atau setidaknya mencoba untuk mengemukakan pendapatan rata-rata per pengguna dibandingkan mengemukakan seberapa besar pasar yang dikuasai. Dalam beberapa bulan belakangan ini permainan sudah mengarah ke arah yang tidak menguntungkan bagi Snapchat. Mari kita lihat bagaimana Snapchat dapat mengatasi tantangan Facebook ini.

See also  Facebook Menambahkan Berbagai Menu Baru Untuk Fitur Album Fotonya

Sumber : Techcrunch