Karyawan merupakan aset berharga bagi setiap perusahaan. Tanpa adanya mereka, tentunya usaha yang dijalankan pun tidak akan berkembang. Di sisi lain, Anda harus memilih karyawan yang baik dan mempunyai dedikasi tinggi terhadap pekerjaannya. Tanggung jawab dan kedisiplinan pun harus dimiliki para pekerja yang ingin bekerja sama dengan sebuah perusahaan untuk mencapai kesuksesan.

Namun, ada kalanya Anda tak bisa mempertahankan karyawan selamanya di perusahaan, sebab kalau mereka terus bekerja di sana, reputasi dan perkembangan usaha bisa terancam. Memecat mereka dapat jadi salah satu langkah terberat Anda sebagai atasan. Apalagi mencari pengganti yang baru juga bukan hal mudah dan harus dilakukan lebih hati-hati lagi supaya kesalahan lama tidak terulang.

Lantas, apa Anda masih membiarkan karyawan tadi berkeliaran di ruangan kantor? Sebaiknya Anda harus mengambil keputusan cepat, terutama kalau mereka melakukan tiga ini:

  1. Performa Kerja Kurang Memuaskan

Kinerja kerja merupakan salah satu faktor naik-turunnya kualitas dari sebuah perusahaan. Apabila Anda menemukan karyawan yang kinerjanya menurun drastis dan tampak tidak melakukan perbaikan dalam waktu cepat, maka Anda harus segera mengambil tindakan. Sebelumnya, Anda harus menganalisis terlebih dahulu performa kerja karyawan tersebut.

Jika sebelumnya dia tidak membuat masalah dan memberikan hasil terbaik untuk perusahaan, mungkin Anda dapat mendiskusikan terlebih dahulu masalah yang tengah dia hadapi sampai performanya turun drastis. Namun, lain cerita kalau sejak awal karyawan tadi tidak becus dan tak sanggup menyelesaikan tugasnya—meski terbilang mudah. Kalau sudah begini, mau tak mau Anda harus memecatnya.

  1. Mempunyai Attitude yang Buruk

Sikap atau attitude seorang karyawan sedikit banyak mewakilkan citra dari perusahaan tempatnya bekerja. Nah, attitude mereka biasanya dipengaruhi juga oleh budaya dari lingkungan kerjanya. Jika perusahaan yang dia tempati ternyata kurang sesuai dengan minat, karyawan biasanya tampak setengah hati dalam menjalani pekerjaan dan selalu berpikiran negatif.

See also  Mantab, CEO Uber Akan Berikan Kompensasi Kepada Driver Yang Terkena Dampak Kebijakan Imigrasi Ala Trump

Belum lagi kebiasaan-kebiasaan buruk seperti sering absen atau izin dan membuat pekerjaannya jadi terbengkalai. Anda tentunya tidak bisa mempertahankan karyawan yang hanya akan memperlambat performa perusahaan. Tidak ada gunanya memberikan tempat bagi seseorang yang sulit beradaptasi dengan lingkungan yang tidak sesuai dengan kepribadiannya.

  1. Perampingan atau Potong Anggaran

Selain dari sisi karyawan, sebenarnya ada satu faktor lain yang membuat Anda mau tak mau harus memecat karyawan, yakni pemotongan anggaran atau perampingan. Dalam situasi seperti ini, sebuah perusahaan akan mengeluarkan beberapa karyawan yang dianggap tidak layak dipertahankan karena kinerjanya kurang baik atau malah buruk dan akan memperkeruh kondisi perusahaan.

Untuk mengetahui kriteria yang tidak pantas lagi berada di perusahaan, Anda dapat menggunakan dua poin sebelumnya sebagai penilaian. Lakukan evaluasi dan analisis terhadap karyawan-karyawan yang mempunyai kinerja baik dan buruk. Sehingga Anda tidak akan salah memilah dan dapat menjalankan perusahaan bersama orang-orang yang kompeten serta mau diajak bekerja keras.

Sekali lagi, pemecatan karyawan adalah proses sulit—baik bagi atasan maupun pihak yang dipecat. Meski begitu, Anda juga harus menyiapkan diri untuk mencari pengganti karyawan tersebut supaya posisinya tidak kosong terlalu lama. Khususnya kalau posisi yang ditinggalkan sangat penting dan dapat memberikan pengaruh signifikan dalam perusahaan. Dengan begitu, Anda tidak akan kebingungan dan dapat terus mengembangkan bisnis bersama orang-orang berkualifikasi tinggi. Pastikan mereka tidak akan meninggalkan perusahaan dalam waktu cepat.