Kesempatan kabur ke luar istana datang begitu saja seperti hadiah cuma-cuma tanpa ikut sayembara. Lewat tengah malam itu hujan menyisakan gerimis tipis. Pintu kandang tidak dikunci. Awalnya kambing jantan iseng berjalan mengelilingi istana. Tidak ada penjaga yang melihat. Atau mungkin saja tidak peduli.

Biasanya kesempatan emas tidak datang dua kali. Bersama kambing betina dan dua anaknya, nekad ke luar istana melalui pintu darurat yang entah kenapa tidak terkunci.

Ternyata lebih mudah ke luar istana ketimbang pelarian selanjutnya. Walaupun jalan raya tidak terlalu ramai, tapi kendaraan lewat dengan kecepatan tinggi. Beberapa kali kedua anaknya nyaris tertabrak kendaraan.

Kambing betina mengembik keras saat truk tiba-tiba menggilas dua anaknya. Tapi ternyata dua anaknya selamat. Kedua anak kambing itu beruntung karena diam terpaku di bawah kolong truk. Kalau panik sedikit saja, tentu akan menjadi kambing giling.

Setelah berita hilangnya kambing istana, banyak laporan masuk ke pihak keamanan. Ada banyak warga yang mengaku melihat kambing berkeliaran di jalan pada malam kejadian. Laporan itu bercampur dengan laporan lain yang mengaku melihat kambing di tempat yang berbeda. Setelah pihak keamanan mendatangi beberapa lokasi seperti yang dilaporkan, ternyata bukan kambing istana.

Dalam situasi seperti itu ada saja orang yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadinya. Tersebar kabar kambing istana ditemukan di satu tempat. Banyak wartawan datang ke sana. Sebuah stasiun televisi swasta menyiarkan langsung, mewawancarai orang yang mengaku penemu kambing istana. Nampak kambing yang ditemukan itu memang mirip dengan kambing istana.

Kampung penemu kambing itu dipenuhi oleh wartawan dan warga yang ingin melihat langsung. Setelah pihak keamanan melakukan penelitian, ternyata bukan kambing istana. Tapi kampung sudah terlanjur ramai. Para pemuda memanfaatkan mengutip uang parkir kendaraan. Uang dari hasil wawancara dibagi rata. Buat tokoh yang diwawancarai, dan tokoh masyarakat setempat.

See also  KAMBING ISTANA HILANG (Episode 15)

Setelah mengingat pelariannya yang menegangkan, kambing jantan menggosok-gosokan kepalanya ke tubuh kambing betina. Kedua anaknya yang sedang menyusui sedikit terusik.

“ Sampai kapan kita bersembunyi di sini? “ tanya kambing betina setelah memastikan kedua anaknya nyaman menyedot air susunya.

“ Pertanyaan itu terlalu pagi, Beb, “ jawab kambing jantan sambil terus menggosokkan kepalanya.

“ Ini kan sudah malam,Bob, “ jawab kambing betina merajuk
Keduanya tertawa. Tawa kambing tentu saja.

Seminggu setelah peristiwa hilangnya kambing istana, sudah ada beberapa orang yang ditangkap diduga menculik kambing istana. Diduga motifnya bukan kriminal murni, tapi sudah menjurus ke rencana makar.

Dari keterangan pihak keamanan, walaupun barang bukti kambing belum ditemukan, tapi pihak keamanan sudah punya bukti permulaan yang cukup. Diduga mereka masuk istana melalui gorong-gorong. Mendadak jalan raya sekitar istana dipenuhi wartawan. Mereka merekam, memotret, siaran langsung, menunjukan lokasi gorong-gorong yang dimaksud.

Di sejumlah televisi berita talk show, wawancara, temanya seragam. Ahli tata kota yang pro pemerintah mengatakan perlunya keamanan yang lebih ketat pada sejumlah gorong-gorong yang menuju ke obyek vital. Ahli tata kota yang anti pemerintah berpendapat beda. Gorong-gorong di sekitar istana tidak tembus langsung ke istana, terlalu sempit untuk dilalui manusia, apalagi membawa kambing.

Ahli binatang ternak yang anti pemerintah mengatakan, jenis kambing istana tidak mungkin bisa dibawa dengan mudah begitu saja tanpa perlawanan yang menimbulkan kegaduhan. Ahli binatang ternak yang pro pemerintah berpendapat, banyak cara menjinakan berbagai jenis kambing. Lalu dia menjelaskan caranya.

Belum lagi silang pendapat pakar hukum, pakar politik, dan lainnya. Di media sosial jangan ditanya. Mulai dari yang memaki terduga makar, sampai yang mengejek cara pihak kemananan mersepon kambing hilang.

See also  Namaku Balya Nur

Pasar malam perdebatan itu menutup kasus yang baru saja sedang hangat-hangatnya dibicarakan.

BERSAMBUNG

 

sumber : Balya Nur