Seperti dugaan Kambing Jantan, orang asing itu memang calo tanah. Selanjutnya tokoh satu ini sebut saja Calo Tanah. Dia duduk di belakang kemudi dalam mobil yang diparkir di depan Kantor Kelurahan di wilayah tetangga ibu kota.

Dia membaca Koran. Entah berita apa yang dia baca. Lebih tepatnya membolak balik Koran. Matanya terpaku foto kambing istana yang hilang.

Seseorang masuk mobil itu, duduk di sampingnya. “Beres, besok kita ke sini lagi.” Tokoh yang bicara itu adalah Wartawan Koran Lokal. Perpaduan pertemanan yang aneh.

“Lu lihat ini.“ Calo Tanah menyodorkan koran yang memuat foto kambing istana yang hilang. “Gue baru saja ngelihat kambing ini. Gue pegang anaknya, terus gue mau diseruduk sama babenya, kali. “

“Wah, berita bagus ini. Lu ngelihat di mana? “ tanya Wartawan Koran Lokal antusias.

Calo Tanah menjawabnya dengan menjalankan mobilnya ke pinggir lapangan. Dia berlari ke tempat tadi dia bertemu dengan kambing istana.

“Tadi gua ketemu di sini,“ kata Calo Tanah terengah-engah. “Ke mana dia? “

Calo Tanah diikuti oleh Wartawan Koran Lokal memeriksa kambing-kambing yang sedang makan rumput dan yang sedang bersitirahat di tempat teduh.

“Lu salah lihat kali.“ Wartawan Koran Lokal mulai timbul rasa tidak percaya.

“Nggak, mata gua masih normal.” Calo Tanah melihat ke sekeliling. Matanya berhenti di gubuk reot. Dia berlari menuju ke sana diikuti oleh Wartawan Koran Lokal.

Keduanya masuk ke dalam gubuk reot.
“Lihat tuh.“ Calo Tanah menunjuk kotoran kambing di salah satu sudut. “Itu pasti tai kambing istana,” katanya dengan yakin.

“Bisa saja tai kambing lain,kan? “

“Nggak. Kambing istana tainya beda. “

See also  KAMBING ISTANA HILANG (Episode 6)

Wartawan Koran Lokal tertawa. “Apa bedanya? “

“Pokoknya beda. Ini berita bagus, Bro. Nama lu bakal terkenal.“

“Lu beneran yakin yang lu lihat itu kambing istana yang hilang? “

“Babe gua dulu juragan kambing. Dari kecil gua bergaul sama kambing. Nggak mungkin gue salah lihat.“

Wartawan Koran Lokal mulai kembali percaya dengan ucapan Calo Tanah. Dia mengeluarkan camera foto dari dalam tasnya. Dai megambil beberapa gambar. Mulai dari tai kambing di salah satu sudut, exterior gubuk reot, sampai tanah lapang dari berbagai sudut.

“Kita tunggu sampai kambing itu masuk gubuk. Kita intip dari sini, “ kata Calo Tanah.

“Kalau dia nggak dateng? “

“Dia pasti dateng.“

“Harus ada batas waktunya, dong. Sampai jam berapa? “

“Lihat saja nanti.“

Sampai jelang maghrib yang ditunggu tidak juga datang. Wartawan Koran Lokal mulai bosan.

“Gua mau pulang. Malam ini gua banyak kerjaan. Terserah kalu lu masih mau nunggu di sini,“ kata Wartawan Koran Lokal.

“Ah, payah lu. Wartawan kan biasanya pantang menyerah. Pikiran lu cuma amplop.“

“Terserah lu mau ngomong apa. Kita kan ke sini urusan tanah bukan ngurusin kambing. Kalau lu nggak mau pulang, keseniin konci mobilnya. Lu tunggu di sini sampe kambing itu dateng. Besok kan kita ke sini lagi.i “

“Ah, payah lu.“

Terpaksa Calo Tanah menyerah. Dia meninggalkan tempat itu. Meninggalkan sisa penasaran yang berserakan di semak-semak.

Besoknya, keduanya datang lagi. Kambing istana yang dicari entah raib ke mana. Wartawan Koran Lokal memuat berita soal penemuan kambing istana, lengkap dengan foto lokasi tempat diketemukannya. Tentu saja beritanya ditambahi bumbu agar lebih menarik. Berita itu dikutip media nasional dan media online.

See also  KAMBING ISTANA HILANG (Episode 16)

Di beranda rumahnya, Wapres membaca berita itu. Istri Wapres juga membaca.
“Gara-gara kambing hilang rakyat kita jadi seperti kehilangan akal sehat. Banyak cerita aneh soal penemuan kambing istana.“ Wapres seperti bicara dengan dirinya sendiri.

Istri Wapres geleng-geleng kepala. Dia ikut urun pendapat, “Bapak kan bisa bicara dengan pak presiden. Hentikan saja pencarian kambing itu. Anggap saja hilang permanen “

“Persoalannya tidak sesederhana itu,” kata Wapres lalu menghela nafas panjang.

Persoalan kambing istana hilang memang sudah terlanjur seperti benang kusut. Sudah ada yang ditangkap dengan tuduhan makar. Mencuri kambing lewat gorong-gorong dengan tujuan mengirim pesan bahwa pengamanan istana mudah ditembus.

Para tokoh ormas XYZ yang dituduh merencanakan makar itu menurut polisi berdasarkan dokumen yang disita, sudah merencanakan dengan matang masuk istana lewat gorong-gorong.

Ormas XYZ memang anggotanya bukan anak-anak muda yang cuma bisa teriak-teriak di tengah jalan. Mereka telah membentuk kementrian bayangan. Setiap ada kebijakan baru pemerintah, menteri bayangan mengkritisi sesuai bidangnya. Bukan asal mengkritisi, argumen mereka sangat meyakinkan lengkap dengan data-data akurat. Pemerintah dibuat nampak bodoh di hadapan mereka.

BERSAMBUNG

 

sumber : Balya Nur